Salah satu syarat sukses dalam membuka usaha adalah jeli melihat peluang. Saat ini bisnis dengan peluang besar adalah usaha pakan ternak. Modal usaha pakan ternak juga bisa dimulai dengan biaya rendah. Jadi, bagi pebisnis pemula di bidang ini, tidak perlu khawatirkan besaran modalnya.
Secara singkat untuk investasi awalnya hanya dibutuhkan beberapa juta rupiah. Hal yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan dari jenis pakannya. Dengan demikian, jenis hewan ternak apapun, dari mulai sapi, ayam, burung, hingga ikan, semua tersedia. Selain itu, kamu juga bisa membaca biodata EVOS Yupi dan spesies buah langkah di dunia.
Modal Usaha Pakan Ternak Rumahan
Untuk memulai bisnis pakan ternak, memang tidak ada angka yang pasti. Hanya saja, memang semakin besar dana yang dimiliki sebagai modal, maka semakin banyak pula jenis pakan yang bisa dibeli. Ada banyak sekali jenis pakan yang sebaiknya ada sehingga toko pakan ternak akan semakin lengkap.
Beberapa di antaranya seperti katul, jagung, berbagai jenis pakan burung, pelet ikan baik eceran maupun kemasan, wheat bran, aneka vitamin hewan, aneka konsentrat, obat cacing, kleci dan masih banyak lagi. Pastinya, konsumens akan senang dan berdatangan jika jenis pakan ternak yang tersedia lengkap.
Berikut ini gambaran umum investasi awal untuk usaha pakan ternak level rumahan:
- Belanja bahan baku, berbagai jenis pakan ecer (karungan) dan kemasan Rp4.000.000
- Sewa tempat usaha Rp500.000
- Gaji 1 orang karyawan Rp1.000.000
- Biaya air dan listrik Rp200.000
- Biaya tak terduga Rp300.000
Total modal usaha pakan ternak ini adalah Rp6.000.000. Jika tanpa karyawan, maka belanja pakan bisa ditambah budget-nya. Singkatnya, hitunglah modal yang dimiliki saat ini dan maksimalkan untuk menyediakan berbagai jenis pakan. Semakin komplit jenis pakan, semakin senang pelanggan yang datang.
Perhitungan Laba Usaha Pakan Ternak
Untuk menghitung besaran keuntungan dari bisnis pakan ternak ini sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan usaha retail pada umumnya.
Sebagai contoh, jika dari modal Rp4.000.000 kemudian terjual habis dan mendapatkan omzet Rp8.000.000, maka tinggal dikurangi biaya variabel.
Biaya variabel ini seperti gaji karyawan, biaya listrik, sewa tempat dan lain sebagainya. Hasil akhirnya adalah keuntungan bersih. Sebagian keuntungan ini nantinya bisa digunakan untuk menambah modal belanja.
Jadi, di bulan kedua modal untuk belanja bisa lebih banyak, dari Rp4.000.000 bisa bertambah Rp5.000.000 atau bahkan lebih. Ini jika dilihat dari penjualan berdasarkan stok pakan. Keuntungan juga bisa dilihat dari penjualan kotor setiap hari.
Jika dalam sehari mendapatkan keuntungan kotor Rp300.000 maka dalam satu bulan bisa mendapatkan omzet kotor hingga Rp9.000.000. Omzet kotor ini dikurangi modal belanja untuk bulan selanjutnya dan biaya variabel seperti di atas. Hasil akhirnya adalah keuntungan bersih.
Omzet kotor ini tergantung dari margin yang didapatkan setiap hari antara harga beli dan harga jual. Harga beli dan harga jual ini bisa berbeda di setiap daerah. Oleh sebab itu, carilah supplier yang menawarkan harga beli murah.
Sebagai contoh, jika harga beli pelet ikan ecer adalah Rp5.000 per kilogram, maka bisa dijual Rp7.000 per kilo atau bahkan bisa lebih dari 50%. Sesuaikan saja dengan harga pasar di sekitar toko.
Yang jelas, margin keuntungan sedikit tapi angka penjualan tinggi itu lebih baik daripada keuntungan besar tapi angka penjualan rendah. Sebagai contoh, mengambil untung Rp1.000 per kilogram dengan penjualan sehari 10 karung itu lebih baik daripada untung Rp3.000 per kilogram tapi laku 1 karung.
Nah, sudah tahu kan jika modal usaha pakan ternak ini sangat terjangkau? Bahkan, untuk pemula sekalipun. Cukup dengan Rp6.000.000 sudah bisa memulai usaha pakan ternak level rumahan. Tentu saja, harapannya nanti bisa memiliki gudang pakan ternak sendiri. Jadi, kapan mau memulai usaha ini?
0 Komentar